Saat
melamar kerja, kita ingin memastikan CV kita berbeda dari yang lain — tapi
bukan untuk alasan yang salah. Nah, supaya CV kita tidak berakhir di tempat
sampah.
Pastikan lima hal berikut ini tidak
terdapat dalam CV Anda!
1. Objektif atau Tujuan
Memang
ada masanya ketika para pencari kerja merasa perlu menuliskan tujuan atau
bayangan pekerjaan mereka. Ini memang bagus bagi para pencari kerja, tapi
membuang-buang waktu perusahaan. Kenapa? Soalnya mereka justru sedang mencari
seseorang yang bisa memenuhi kriteria mereka (bukan sebaliknya). Anda
boleh-boleh saja menuliskan objektif, tapi cukup save di komputer.
2. Informasi Pribadi
Tidak
ada perlunya mencantumkan status pernikahan, selera seksual, jumlah anak,
agama, atau afiliasi politik dalam CV. Jika kamu punya blog, bolehlah masukkan
URL bila memang ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan masukkan nomor SIM —
bila CV Anda ditolak, informasi pribadi Anda bisa disalahgunakan oleh orang tak
bertanggungjawab.
3. Gaji yang Diinginkan
Diskusi
gaji lebih baik dilakukan seiring proses rekrutmen. Jika Anda memang diminta
menuliskan rentang gaji yang diinginkan, tuliskan rentangnya selebar mungkin
dan bersiap-siaplah untuk negosiasi.
4.
Pengalaman/kegiatan yang tak Berhubungan
Tiada
tempat bagi pengalaman kerja Anda yang tidak berhubungan, keanggotaan klub,
atau hobi Anda dalam CV.
5. Kelemahan
Dalam
wawancara kerja, sering kali kita ditanya apa kelemahan kita. Tapi itu bukan
berarti kita boleh lebih dahulu memberi tahu pihak perusahaan. Fokuslah pada
kelebihan Anda.
Selanjutnya,
ingatlah lima hal penting berikut ini
ketika menulis CV:
Jangan menggunakan
CV yang sama untuk semua lamaran kerja. Jauh lebih baik bila Anda “menjahit”
sedikit CV yang dikirim untuk tiap lamaran, sebab jenis pekerjaan yang berbeda
membutuhkan keahlian yang berbeda pula.
Jangan lupa surat
lamaran.
Inilah tempat Anda berkesempatan “menjual diri” — menunjukkan keahlian Anda
serta menjelaskan CV Anda bila ada yang janggal. Ini juga bisa jadi tempat yang
tepat untuk Anda menunjukkan pengetahuan Anda mengenai industri — dan
perusahaan — yang dituju.
Jangan sekadar
mencantumkan posisi pekerjaan terdahulu. Tapi berikan penjelasan sedikit kepada
calon bos mengenai keahlian apa saja yang telah Anda dapatkan — dan kaitannya
dengan pekerjaan yang sedang Anda incar. Jangan lupa juga cantumkan prestasi
yang diraih.
Jangan sampai ada
salah ketik.
Apalagi bila Anda salah mengetik sapaan yang harusnya "Bapak" menjadi "Ibu".
Sehebat apa pun Anda, besar kemungkinan CV Anda akan berakhir di Recycle Bin.
Jangan membual. Jika CV Anda
lolos persaingan — dan itu memang tujuannya, kan? — bos yang baik akan
memeriksa semua keabsahan fakta. Mengecek fakta lewat Internet tidaklah sulit.
Dia pun bisa bertanya ke mantan bos Anda. Jadi jika ada yang janggal di CV Anda,
jelaskanlah di surat lamaran — atau jelaskan langsung saat wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar